RENUNG2 KAN DAN SLAMAT BERAMAL
Subject: DOSA YANG LEBIH BESAR DARI BERZINA
>>
> Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita
> berjalan terhuyung-huyung. Pakaianya yang serba hitam
> menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam.
> Kerudungnya menagkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa
> hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang
> bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu,
> tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak
> hidupnya. Dia melangkah terseret-seret mendekati kediaman
> rumah Nabi Musa a.s.
>
> Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam.Maka
> terdengarlah ucapan dari dalam 'Silakan masuk'.. Perempuan cantik itu lalu
> berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai
> tatkala ia berkata, 'Wahai Nabi Allah.. Tolonglah saya. Doakan saya agar
> Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.
>
> 'Apakah dosamu wahai wanita ayu?' tanya Nabi Musa a.s. terkejut. 'Saya
> takut mengatakannya. 'jawab wanita cantik. 'Katakanlah jangan ragu-ragu!'> desak Nabi Musa.Maka perempuan itupun terpatah bercerita, 'Saya... telah
> berzina. 'Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu
> meneruskan, 'Dari perzinaan itu saya pun... lantas hamil. Setelah anak
> itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... tewas,' ucap wanita
> itu
> seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka
> berang ia mengherdik, 'Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa
> Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!'... teriak
> Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
>
> Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur
> luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari
> dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu
> harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana
> lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana
> pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar
> dosanya,
> betapa jahat perbuatannya. . Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat
> Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
> 'Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya?
> Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya.
>
> Nabi Musa terperanjat. 'Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian
> wanita pezina dan pembunuh itu?' Maka Nabi Musa dengan penuh rasa
> ingin tahu bertanya kepada Jibril. 'Betulkah ada dosa yang lebih
> besar daripada perempuan yang nista itu?'
>
>
> ' Ada !' jawab Jibril dengan tegas. 'Dosa apakah itu?' tanya Musa kian
> penasaran.'Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa
> menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali
> berzina'.Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil
> wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan
> dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan
> tersebut.
>
>
> Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan
> sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat
> bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya.
> Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan
> seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan
> memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan
> menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman
> di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan
> kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
> (Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy
>
> Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih
> besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an,
> membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.
>
> Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat
> sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa
> dalam neraka selama satu huqub.Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu
> tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakherat perbandingannya
> adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita
> pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan
> timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.>
>
> Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.
>
> Wassalamu'alaikum wbt..
>> Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
> menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
> mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
> beruntung. (QS. Ali Imran 104:105)>
> 'Qul, Amantu bil-Lahi, tsumnas-taqim' Katakanlah! Aku
> percaya kepada Allah dan kemudian pegang teguhlah pendirian
> itu.
>>
> Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita
> berjalan terhuyung-huyung. Pakaianya yang serba hitam
> menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam.
> Kerudungnya menagkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa
> hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang
> bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu,
> tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak
> hidupnya. Dia melangkah terseret-seret mendekati kediaman
> rumah Nabi Musa a.s.
>
> Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam.Maka
> terdengarlah ucapan dari dalam 'Silakan masuk'.. Perempuan cantik itu lalu
> berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai
> tatkala ia berkata, 'Wahai Nabi Allah.. Tolonglah saya. Doakan saya agar
> Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.
>
> 'Apakah dosamu wahai wanita ayu?' tanya Nabi Musa a.s. terkejut. 'Saya
> takut mengatakannya. 'jawab wanita cantik. 'Katakanlah jangan ragu-ragu!'> desak Nabi Musa.Maka perempuan itupun terpatah bercerita, 'Saya... telah
> berzina. 'Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu
> meneruskan, 'Dari perzinaan itu saya pun... lantas hamil. Setelah anak
> itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... tewas,' ucap wanita
> itu
> seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka
> berang ia mengherdik, 'Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa
> Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!'... teriak
> Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
>
> Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur
> luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari
> dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu
> harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana
> lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana
> pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar
> dosanya,
> betapa jahat perbuatannya. . Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat
> Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
> 'Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya?
> Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya.
>
> Nabi Musa terperanjat. 'Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian
> wanita pezina dan pembunuh itu?' Maka Nabi Musa dengan penuh rasa
> ingin tahu bertanya kepada Jibril. 'Betulkah ada dosa yang lebih
> besar daripada perempuan yang nista itu?'
>
>
> ' Ada !' jawab Jibril dengan tegas. 'Dosa apakah itu?' tanya Musa kian
> penasaran.'Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa
> menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali
> berzina'.Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil
> wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan
> dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan
> tersebut.
>
>
> Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan
> sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat
> bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya.
> Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan
> seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan
> memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan
> menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman
> di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan
> kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
> (Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy
>
> Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih
> besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an,
> membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.
>
> Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat
> sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa
> dalam neraka selama satu huqub.Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu
> tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakherat perbandingannya
> adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita
> pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan
> timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.>
>
> Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.
>
> Wassalamu'alaikum wbt..
>> Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
> menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
> mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
> beruntung. (QS. Ali Imran 104:105)>
> 'Qul, Amantu bil-Lahi, tsumnas-taqim' Katakanlah! Aku
> percaya kepada Allah dan kemudian pegang teguhlah pendirian
> itu.